Kelas Online Mr.BOB Kampung Inggris - Kalau kamu lagi belajar bahasa Inggris, ada satu topik penting yang sering muncul di pelajaran grammar: active voice dan passive voice. Kedua bentuk ini sering banget dipakai dalam berbagai situasi, baik dalam tulisan formal maupun dalam percakapan sehari-hari. Tapi kadang-kadang, orang masih bingung bedanya apa, kapan harus pakai yang mana, dan gimana cara mengubah kalimat aktif jadi pasif, atau sebaliknya.
Artikel ini bakal bahas semuanya secara lengkap, mulai dari pengertian dasar, struktur kalimatnya, contoh-contohnya, sampai ke tips-tips biar kamu makin jago ngebedain dan makenya. Santai aja, kita bahas dengan bahasa yang ringan biar gampang dimengerti.
Baca Juga: Relative Pronoun, Kunci Membuat Kalimat Lebih Efektif dalam Bahasa Inggris
Pertama-tama, kita mulai dari yang namanya active voice. Ini adalah bentuk kalimat yang paling umum dan sering banget dipakai, terutama dalam percakapan sehari-hari. Di kalimat aktif, subjek dari kalimat adalah pelaku dari suatu tindakan.
Struktur dasar kalimat aktif itu begini:
Subjek + Verb (kata kerja) + Objek
Contoh:
Dalam semua contoh di atas, subjek (She, They, I) adalah orang yang melakukan tindakan (eats, play, wrote), dan objeknya (an apple, football, a letter) adalah yang menerima tindakan.
Nah, kalau passive voice adalah kebalikannya. Di kalimat pasif, subjek dari kalimat bukan lagi pelaku tindakan, tapi penerima tindakan. Jadi fokusnya bukan pada siapa yang melakukan sesuatu, tapi lebih ke apa yang terjadi atau siapa yang dikenai tindakan.
Struktur dasarnya beda:
Subjek (penerima aksi) + To Be + Verb 3 (Past Participle) + (by + pelaku aksi)
Contoh:
Fokusnya ada pada objek yang dijadikan subjek dalam kalimat pasif (seperti an apple, football, a letter), bukan pada siapa yang melakukan tindakan.
Biar lebih jelas, kita bedain satu-satu:
Aspek |
Active Voice |
Passive Voice |
Fokus Kalimat | Pelaku (doer) | Penerima aksi (receiver) |
Struktur | Subjek + Verb + Objek | Subjek (receiver) + to be + verb 3 |
Contoh | She writes a story. | A story is written (by her). |
Kapan Dipakai | Saat kita tahu dan ingin menekankan pelakunya | Saat pelaku tidak dianggap penting, tidak diketahui, atau sengaja dihilangkan dari kalimat. |
Gaya Bahasa | Lebih langsung dan lugas | Lebih formal dan kadang terkesan "datar" |
Mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa orang repot-repot pakai kalimat pasif kalau kalimat aktif itu lebih gampang dan jelas? Nah, ternyata ada alasan-alasan tertentu kenapa passive voice itu dipakai, terutama dalam tulisan-tulisan formal seperti laporan, artikel ilmiah, atau berita.
Kadang kita nggak tahu siapa yang melakukan suatu tindakan.
Contoh:
(Kita nggak tahu siapa yang nyuri mobilnya.)
Kalau pelaku nggak terlalu penting untuk disebutkan.
Contoh:
(Yang penting dokumennya sudah ditandatangani, siapa yang tandatangan nggak relevan.)
Kadang kita sengaja nggak mau nyebut siapa yang melakukan, bisa karena alasan etika, diplomasi, atau sopan santun.
Contoh:
(Nggak nyalahin siapa pun secara langsung.)
Kalau yang penting itu aksinya atau hasilnya, bukan siapa pelakunya.
Contoh:
(Yang penting kuenya sudah jadi, siapa yang bikin nggak masalah.)
Langkah-langkah umum:
Active: The chef cooks the meal.
Passive: The meal is cooked (by the chef).
Biar makin jelas, yuk kita lihat bentuk passive voice di berbagai tense:
Tense |
Active |
Passive |
Simple Present | She writes a letter | A letter is written (by her) |
Present Continuous | She is writing a letter | A letter is being written |
Present Perfect | She has written a letter | A letter has been written |
Simple Past | She wrote a letter | A letter was written |
Past Continuous | She was writing a letter | A letter was being written |
Past Perfect | She had written a letter | A letter had been written |
Future Simple | She will write a letter | A letter will be written |
Future Perfect | She will have written a letter | A letter will have been written |
Modal (can, must, etc.) | She can write a letter | A letter can be written |
Seperti yang sudah disinggung tadi, kadang kita nggak perlu menyebut pelakunya. Dalam hal ini, bagian “by + pelaku” bisa dihilangkan.
Contoh:
Misalnya harusnya “is” malah ditulis “was” padahal tensesnya present.
Kalau kamu menulis "The cake is eat", itu salah. Harusnya "eaten".
Terlalu banyak pasif bikin tulisan terdengar kaku, gak natural, dan ngebingungin.
Yuk coba ubah beberapa kalimat berikut ke bentuk pasif:
Jawaban:
Kalau kamu mengira passive voice hanya digunakan dalam tulisan formal, anggapan itu nggak sepenuhnya tepat. Dalam kehidupan sehari-hari pun sering banget dipakai, walaupun gak sebanyak active voice.
Contoh:
Biasa banget dipakai di pengumuman, percakapan layanan pelanggan, atau laporan pekerjaan.
Active voice dan passive voice itu dua bentuk struktur kalimat yang sama-sama penting dalam bahasa Inggris. Kalimat aktif lebih umum dipakai dan lebih “hidup”, sementara kalimat pasif berguna saat kita ingin menekankan objek atau saat pelaku nggak terlalu relevan.
Kuncinya ada di latihan dan pemahaman konteks. Dengan sering-sering praktik, lama-lama kamu bakal terbiasa dan bisa memilih bentuk yang paling pas sesuai dengan situasi.
Oh iya, kalau kamu tertarik mempelajari materi bahasa Inggris lainnya, kamu bisa baca-baca artikel kami yang lainnya di website Kelas Online Mr.BOB Kampung Inggris ini ya teman-teman. Jangan lupa untuk follow akun instagram dan follow juga akun tiktok kami ya teman-teman. Kalau kamu kebingungan saat belajar bahasa Inggris, kamu bisa tanyakan materi bahasa Inggris, yang kamu kurang paham sama mentor kami loh teman-teman. Kamu bisa konsultasi di whatsapp kami dulu yuk disini! Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat belajar, ya!