Perbedaan Active Voice dan Passive Voice dalam Bahasa Inggris

June 12, 2025 - by Nabilla F.

Kelas Online Mr.BOB Kampung Inggris - Kalau kamu lagi belajar bahasa Inggris, ada satu topik penting yang sering muncul di pelajaran grammar: active voice dan passive voice. Kedua bentuk ini sering banget dipakai dalam berbagai situasi, baik dalam tulisan formal maupun dalam percakapan sehari-hari. Tapi kadang-kadang, orang masih bingung bedanya apa, kapan harus pakai yang mana, dan gimana cara mengubah kalimat aktif jadi pasif, atau sebaliknya.

Artikel ini bakal bahas semuanya secara lengkap, mulai dari pengertian dasar, struktur kalimatnya, contoh-contohnya, sampai ke tips-tips biar kamu makin jago ngebedain dan makenya. Santai aja, kita bahas dengan bahasa yang ringan biar gampang dimengerti.

Baca Juga: Relative Pronoun, Kunci Membuat Kalimat Lebih Efektif dalam Bahasa Inggris

Perbedaan Active Voice dan Passive Voice dalam Bahasa Inggris - Kelas Online Mr.BOB Kampung Inggris

Apa Itu Active Voice?

Pertama-tama, kita mulai dari yang namanya active voice. Ini adalah bentuk kalimat yang paling umum dan sering banget dipakai, terutama dalam percakapan sehari-hari. Di kalimat aktif, subjek dari kalimat adalah pelaku dari suatu tindakan.

Struktur Dasar Active Voice

Struktur dasar kalimat aktif itu begini:

Subjek + Verb (kata kerja) + Objek

Contoh:

  • She eats an apple.
  • They play football every weekend.
  • I wrote a letter yesterday.

Dalam semua contoh di atas, subjek (She, They, I) adalah orang yang melakukan tindakan (eats, play, wrote), dan objeknya (an apple, football, a letter) adalah yang menerima tindakan.

Apa Itu Passive Voice?

Nah, kalau passive voice adalah kebalikannya. Di kalimat pasif, subjek dari kalimat bukan lagi pelaku tindakan, tapi penerima tindakan. Jadi fokusnya bukan pada siapa yang melakukan sesuatu, tapi lebih ke apa yang terjadi atau siapa yang dikenai tindakan.

Struktur Dasar Passive Voice

Struktur dasarnya beda:

Subjek (penerima aksi) + To Be + Verb 3 (Past Participle) + (by + pelaku aksi)

Contoh:

  • An apple is eaten (by her).
  • Football is played every weekend (by them).
  • A letter was written (by me).

Fokusnya ada pada objek yang dijadikan subjek dalam kalimat pasif (seperti an apple, football, a letter), bukan pada siapa yang melakukan tindakan.

Perbedaan Utama Active dan Passive

Biar lebih jelas, kita bedain satu-satu:

Aspek

Active Voice

Passive Voice

Fokus Kalimat Pelaku (doer) Penerima aksi (receiver)
Struktur Subjek + Verb + Objek Subjek (receiver) + to be + verb 3
Contoh She writes a story. A story is written (by her).
Kapan Dipakai Saat kita tahu dan ingin menekankan pelakunya Saat pelaku tidak dianggap penting, tidak diketahui, atau sengaja dihilangkan dari kalimat.
Gaya Bahasa Lebih langsung dan lugas Lebih formal dan kadang terkesan "datar"

Alasan Menggunakan Passive Voice

Mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa orang repot-repot pakai kalimat pasif kalau kalimat aktif itu lebih gampang dan jelas? Nah, ternyata ada alasan-alasan tertentu kenapa passive voice itu dipakai, terutama dalam tulisan-tulisan formal seperti laporan, artikel ilmiah, atau berita.

1. Pelaku Tidak Diketahui

Kadang kita nggak tahu siapa yang melakukan suatu tindakan.

Contoh:

  • My car was stolen last night.

(Kita nggak tahu siapa yang nyuri mobilnya.)

2. Pelaku Tidak Penting

Kalau pelaku nggak terlalu penting untuk disebutkan.

Contoh:

  • The documents were signed yesterday.

(Yang penting dokumennya sudah ditandatangani, siapa yang tandatangan nggak relevan.)

3. Menyembunyikan Pelaku

Kadang kita sengaja nggak mau nyebut siapa yang melakukan, bisa karena alasan etika, diplomasi, atau sopan santun.

Contoh:

  • Mistakes were made.

(Nggak nyalahin siapa pun secara langsung.)

4. Fokus pada Aksi atau Hasil

Kalau yang penting itu aksinya atau hasilnya, bukan siapa pelakunya.

Contoh:

  • The cake has been baked.

(Yang penting kuenya sudah jadi, siapa yang bikin nggak masalah.)

Cara Mengubah Kalimat Active ke Passive

Langkah-langkah umum:

  1. Identifikasi subjek, kata kerja, dan objek.
  2. Objek di kalimat aktif → jadi subjek di kalimat pasif.
  3. Gunakan bentuk “to be” yang sesuai dengan tense-nya.
  4. Gunakan bentuk kata kerja ketiga (past participle).
  5. (Opsional) Tambahkan “by + pelaku”.

Contoh:

Active: The chef cooks the meal.

  1. Subjek = The chef
  2. Verb = cooks
  3. Objek = the meal
  4. Tense = simple present

Passive: The meal is cooked (by the chef).

Passive Voice di Berbagai Tense

Biar makin jelas, yuk kita lihat bentuk passive voice di berbagai tense:

Tense

Active

Passive

Simple Present She writes a letter A letter is written (by her)
Present Continuous She is writing a letter A letter is being written
Present Perfect She has written a letter A letter has been written
Simple Past She wrote a letter A letter was written
Past Continuous She was writing a letter A letter was being written
Past Perfect She had written a letter A letter had been written
Future Simple She will write a letter A letter will be written
Future Perfect She will have written a letter A letter will have been written
Modal (can, must, etc.) She can write a letter A letter can be written

Passive Voice Tanpa Menyebutkan Pelaku

Seperti yang sudah disinggung tadi, kadang kita nggak perlu menyebut pelakunya. Dalam hal ini, bagian “by + pelaku” bisa dihilangkan.

Contoh:

  • The window was broken.
    (Bisa jadi oleh siapa saja anak kecil, bola, atau angin.)

Kesalahan Umum Saat Menggunakan Passive Voice

1. Salah pilih bentuk "to be"

Misalnya harusnya “is” malah ditulis “was” padahal tensesnya present.

2. Lupa pakai verb bentuk ketiga

Kalau kamu menulis "The cake is eat", itu salah. Harusnya "eaten".

3. Pakai kalimat pasif terlalu sering

Terlalu banyak pasif bikin tulisan terdengar kaku, gak natural, dan ngebingungin.

Kapan Harus Pakai Active atau Passive?

Gunakan Active Voice Kalau:

  • Kamu ingin tulisannya terdengar hidup, langsung, dan lugas.
  • Pelaku tindakan penting untuk disebutkan.
  • Lagi nulis cerita, opini, atau percakapan sehari-hari.

Gunakan Passive Voice Kalau:

  • Yang menjadi perhatian adalah tindakannya atau hasil yang dicapai, bukan siapa yang melakukannya.
  • Pelaku nggak diketahui atau nggak penting.
  • Lagi nulis laporan, dokumen formal, atau berita.

Latihan: Ubah Kalimat Active ke Passive

Yuk coba ubah beberapa kalimat berikut ke bentuk pasif:

  1. The teacher explains the lesson.
  2. They built the bridge last year.
  3. Someone has stolen my phone.
  4. The manager will approve the request.
  5. People speak English worldwide.

Jawaban:

  1. The lesson is explained (by the teacher).
  2. The bridge was built last year.
  3. My phone has been stolen.
  4. The request will be approved (by the manager).
  5. English is spoken worldwide.

Passive Voice dalam Percakapan Sehari-hari

Kalau kamu mengira passive voice hanya digunakan dalam tulisan formal, anggapan itu nggak sepenuhnya tepat. Dalam kehidupan sehari-hari pun sering banget dipakai, walaupun gak sebanyak active voice.

Contoh:

  • “The room has been cleaned.”
  • “Lunch is being served.”
  • “All tickets were sold out.”

Biasa banget dipakai di pengumuman, percakapan layanan pelanggan, atau laporan pekerjaan.

Tips Supaya Gak Bingung

  1. Latihan terus: Biasain diri mengubah kalimat dari aktif ke pasif dan sebaliknya.
  2. Cermati penggunaan kata kerja: Pastikan kamu selalu mengingat bentuk ketiga dari kata kerja yang digunakan.
  3. Jangan terlalu banyak pasif: Gunakan pasif seperlunya, jangan lebay.
  4. Gunakan dalam konteks: Coba pakai kalimat pasif dalam cerita, laporan, atau deskripsi biar makin paham kapan cocok dipakai.
  5. Tanya diri sendiri: “Apakah pelaku tindakan penting disebutkan?” Kalau nggak penting, mungkin pasif cocok.

Penutup

Active voice dan passive voice itu dua bentuk struktur kalimat yang sama-sama penting dalam bahasa Inggris. Kalimat aktif lebih umum dipakai dan lebih “hidup”, sementara kalimat pasif berguna saat kita ingin menekankan objek atau saat pelaku nggak terlalu relevan.

Kuncinya ada di latihan dan pemahaman konteks. Dengan sering-sering praktik, lama-lama kamu bakal terbiasa dan bisa memilih bentuk yang paling pas sesuai dengan situasi.

Oh iya, kalau kamu tertarik mempelajari materi bahasa Inggris lainnya, kamu bisa baca-baca artikel kami yang lainnya di website Kelas Online Mr.BOB Kampung Inggris ini ya teman-teman. Jangan lupa untuk follow akun instagram dan follow juga akun tiktok kami ya teman-teman. Kalau kamu kebingungan saat belajar bahasa Inggris, kamu bisa tanyakan materi bahasa Inggris, yang kamu kurang paham sama mentor kami loh teman-teman. Kamu bisa konsultasi di whatsapp kami dulu yuk disini! Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat belajar, ya!

Article written by Nabilla F.
Nabilla loves immersing herself in the world of languages and culture. Her favorite pastimes include watching Korean dramas, diving into books, enjoying good music, and savoring sushi. With a curious mind and a love for learning, Nabilla finds joy in every small moment of life.