Masih Bingung Sama If-Clause? Ini Panduan Lengkap Conditional Sentence

July 22, 2025 - by Nabilla F.

Kelas Online Mr.BOB Kampung Inggris - Pernah nggak sih kamu nemu kalimat yang pake "if" di awal terus bikin mikir, ini maksudnya gimana? Misalnya, “If I were you, I would take the job” atau “If it rains tomorrow, we’ll stay home.” Nah, kalimat-kalimat kayak gini tuh disebut conditional sentence, alias kalimat pengandaian. Dalam Bahasa Inggris, ini salah satu topik grammar yang sering bikin pusing, apalagi kalau belum ngerti cara kerja atau jenis-jenisnya.

Tenang, di artikel ini kita bakal bahas semua hal soal conditional sentence dengan gaya yang simpel, jelas, dan bisa kamu pahami tanpa harus jadi ahli grammar duluan. Yuk kita bongkar satu per satu.

Baca Juga: Perbedaan Clause dan Sentence dalam Bahasa Inggris

Masih Bingung Sama If-Clause? Ini Panduan Lengkap Conditional Sentence - Kelas Online Mr.BOB Kampung Inggris

Apa Itu Conditional Sentence?

Secara gampangnya, conditional sentence itu kalimat yang punya dua bagian:

  1. If-clause (klausa syarat)
  2. Main clause (klausa utama/hasil)

Contohnya:

  • If he calls me, I will answer.
  • If we lived near the sea, we would go surfing every day.

Klausa yang diawali dengan "if" itu biasanya ngomongin syarat yang harus dipenuhi, sementara bagian setelahnya nunjukin hasil atau akibat dari syarat tersebut.

Kenapa Conditional Sentence Penting?

Conditional sentence itu sering banget dipakai, baik di tulisan maupun percakapan sehari-hari. Bisa buat ngasih saran, ngomongin kemungkinan, nyesel, andai-andai, bahkan buat kasih peringatan. Coba bayangkan, kamu nggak ngerti conditional sentence, terus kamu nggak tahu bedanya "If I win" sama "If I had won", bisa-bisa kamu salah menangkap maksud orang atau salah ngomong sendiri.

Jenis-Jenis Conditional Sentence

Oke, sekarang kita masuk ke bagian utama. Conditional sentence itu umumnya dibagi jadi empat tipe utama: Zero, First, Second, dan Third. Selain itu ada juga Mixed Conditional yang suka bikin bingung. Kita bahas satu-satu ya.

1. Zero Conditional (Fakta Umum)

Struktur:
If + present simple, present simple

Kapan dipakai:
Kalau kamu ngomongin hal yang selalu benar, kayak hukum alam, fakta umum, atau kebiasaan.

Contoh:

  • If you heat water to 100°C, it boils.
  • If people don’t drink water, they get dehydrated.
  • If you touch fire, it burns.

Penjelasan:
Kalimat-kalimat ini bukan soal masa depan atau masa lalu, tapi fakta yang berlaku kapan aja. Kayak “Kalau makan pedas, perut sakit” — itu bukan ramalan, tapi fakta buat sebagian orang.

2. First Conditional (Kemungkinan di Masa Depan)

Struktur:
If + present simple, will + base verb

Kapan dipakai:
Buat ngomongin hal yang mungkin terjadi di masa depan, asalkan syaratnya terpenuhi.

Contoh:

  • If it rains tomorrow, we’ll cancel the trip.
  • If I find your keys, I’ll call you.
  • If she practices more, she will win the competition.

Penjelasan:
Ini kayak kamu ngomong, “Kalau ini kejadian, kemungkinan besar itu bakal kejadian juga.” Fokusnya masih realistis, masih mungkin banget terjadi.

3. Second Conditional (Angan-angan)

Struktur:
If + past simple, would + base verb

Kapan dipakai:
Kalau kamu ngomongin hal yang kecil kemungkinan terjadi atau nggak nyata di masa sekarang atau masa depan.

Contoh:

  • If I spoke Japanese, I would work in Tokyo.
  • If I were you, I’d take that job.
  • If we had a bigger house, we would invite more friends over.

Penjelasan:
Biasanya dipakai buat kasih saran atau ngomongin angan-angan. Bukan beneran terjadi, tapi seandainya aja.

Catatan:
Dalam second conditional, kita biasanya lebih sering pakai "If I were" dibanding "If I was". Meskipun keduanya kadang masih dianggap benar, tapi untuk situasi yang lebih resmi atau formal, "If I were" adalah pilihan yang lebih tepat.

4. Third Conditional (Penyesalan di Masa Lalu)

Struktur:
If + past perfect, would have + past participle

Kapan dipakai:
Buat ngomongin hal yang udah kejadian (atau nggak kejadian) di masa lalu, dan kamu pengen andai-andai seandainya beda.

Contoh:

  • If I had studied harder, I would have passed the test.
  • If she had remembered his birthday, he wouldn’t have been upset.
  • If we hadn’t argued, we would have spent the weekend together.

Penjelasan:
Ini cocok buat situasi yang sudah lewat dan nggak bisa diubah. Biasanya nuansanya penuh penyesalan, nyesek, atau “coba waktu itu gue...”

Mixed Conditional (Campuran)

Nah ini dia yang kadang bikin bingung: campuran antara conditional kedua dan ketiga. Biasanya dipake kalau kamu ngomongin hubungan antara kejadian di masa lalu sama kondisi sekarang, atau sebaliknya.

Ada dua jenis utama campurannya:

A. Past → Present

Struktur:
If + past perfect, would + base verb

Contoh:

  • If I had taken that job, I would be living in Jakarta now.
  • If she had married him, she would be rich now.

Penjelasan:
Syaratnya di masa lalu, akibatnya di masa sekarang. Kamu ngebayangin kondisi sekarang yang beda kalau masa lalu juga beda.

B. Present → Past

Struktur:
If + past simple, would have + past participle

Contoh:

  • If I were smarter, I would have finished the project earlier.
  • If he loved her, he wouldn’t have cheated.

Penjelasan:
Ini kebalikannya: kamu nyalahin kondisi sekarang buat sesuatu yang terjadi di masa lalu.

Tipe-Tipe Conditional Berdasarkan Makna

Selain berdasarkan struktur, conditional sentence juga bisa dikelompokkan berdasarkan makna atau fungsi. Misalnya:

1. Giving Advice (Ngasih Saran)

  • If I were you, I’d talk to her.

2. Warning (Peringatan)

  • If you touch that, you’ll get shocked.

3. Wishes (Harapan)

  • If only I knew her name, I’d talk to her.

4. Regrets (Penyesalan)

  • If I hadn’t trusted him, I wouldn’t be in this mess.

Penggunaan “Unless”, “Even if”, “As long as”, dll.

Kadang, orang nggak cuma pake "if". Ada juga variasi yang punya arti mirip atau nyambung sama kondisi.

1. Unless = If not

  • Unless you study, you won’t pass. (Artinya: If you don’t study, you won’t pass.)

2. Even if = Walaupun

  • Even if it rains, I’ll go to the concert.

3. As long as = Selama

  • As long as you follow the rules, you’ll be fine.

4. Provided (that) / Providing (that) = Jika dan hanya jika

  • You can go out tonight provided that you finish your homework first.

Common Mistakes (Kesalahan Umum)

1. Salah pake tenses

❌ If she will come early, we will leave together.

âś… If she comes early, we will leave together.

2. Salah struktur third conditional

❌ If I studied, I would have passed.

âś… If I had studied, I would have passed.

3. Pake “was” untuk “I” atau “he” di second conditional

❌ If I was you, I’d go.

✅ If I were you, I’d go.

Penutup

Conditional sentence itu sebenarnya logis dan sangat bisa dipahami kalau kamu ngerti struktur dan maksudnya. Mulai dari fakta umum (zero), kemungkinan nyata (first), khayalan (second), penyesalan (third), sampai campuran yang bikin mikir (mixed), semuanya punya fungsi dan tempatnya masing-masing.

Yang penting, jangan cuman mengandalkan rumus, tapi pahami konteks dan logika di balik kalimat. Dengan begitu, kamu nggak cuma bisa bikin kalimat dengan benar, tapi juga paham maksud orang lain ketika mereka ngomong pakai conditional.

Oh iya, kalau kamu tertarik mempelajari materi bahasa Inggris lainnya, kamu bisa baca-baca artikel kami yang lainnya di website Kelas Online Mr.BOB Kampung Inggris ini ya teman-teman. Jangan lupa untuk follow akun instagram dan follow juga akun tiktok kami ya teman-teman. Kalau kamu kebingungan saat belajar bahasa Inggris, kamu bisa tanyakan materi bahasa Inggris, yang kamu kurang paham sama mentor kami loh teman-teman. Kamu bisa konsultasi di whatsapp kami dulu yuk disini!

Article written by Nabilla F.
Nabilla loves immersing herself in the world of languages and culture. Her favorite pastimes include watching Korean dramas, diving into books, enjoying good music, and savoring sushi. With a curious mind and a love for learning, Nabilla finds joy in every small moment of life.