Kelas Online Mr.BOB Kampung Inggris - Pernah nggak sih kamu nemu kalimat yang pake "if" di awal terus bikin mikir, ini maksudnya gimana? Misalnya, “If I were you, I would take the job” atau “If it rains tomorrow, we’ll stay home.” Nah, kalimat-kalimat kayak gini tuh disebut conditional sentence, alias kalimat pengandaian. Dalam Bahasa Inggris, ini salah satu topik grammar yang sering bikin pusing, apalagi kalau belum ngerti cara kerja atau jenis-jenisnya.
Tenang, di artikel ini kita bakal bahas semua hal soal conditional sentence dengan gaya yang simpel, jelas, dan bisa kamu pahami tanpa harus jadi ahli grammar duluan. Yuk kita bongkar satu per satu.
Baca Juga: Perbedaan Clause dan Sentence dalam Bahasa Inggris
Secara gampangnya, conditional sentence itu kalimat yang punya dua bagian:
Contohnya:
Klausa yang diawali dengan "if" itu biasanya ngomongin syarat yang harus dipenuhi, sementara bagian setelahnya nunjukin hasil atau akibat dari syarat tersebut.
Conditional sentence itu sering banget dipakai, baik di tulisan maupun percakapan sehari-hari. Bisa buat ngasih saran, ngomongin kemungkinan, nyesel, andai-andai, bahkan buat kasih peringatan. Coba bayangkan, kamu nggak ngerti conditional sentence, terus kamu nggak tahu bedanya "If I win" sama "If I had won", bisa-bisa kamu salah menangkap maksud orang atau salah ngomong sendiri.
Oke, sekarang kita masuk ke bagian utama. Conditional sentence itu umumnya dibagi jadi empat tipe utama: Zero, First, Second, dan Third. Selain itu ada juga Mixed Conditional yang suka bikin bingung. Kita bahas satu-satu ya.
Struktur:
If + present simple, present simple
Kapan dipakai:
Kalau kamu ngomongin hal yang selalu benar, kayak hukum alam, fakta umum, atau kebiasaan.
Contoh:
Penjelasan:
Kalimat-kalimat ini bukan soal masa depan atau masa lalu, tapi fakta yang berlaku kapan aja. Kayak “Kalau makan pedas, perut sakit” — itu bukan ramalan, tapi fakta buat sebagian orang.
Struktur:
If + present simple, will + base verb
Kapan dipakai:
Buat ngomongin hal yang mungkin terjadi di masa depan, asalkan syaratnya terpenuhi.
Contoh:
Penjelasan:
Ini kayak kamu ngomong, “Kalau ini kejadian, kemungkinan besar itu bakal kejadian juga.” Fokusnya masih realistis, masih mungkin banget terjadi.
Struktur:
If + past simple, would + base verb
Kapan dipakai:
Kalau kamu ngomongin hal yang kecil kemungkinan terjadi atau nggak nyata di masa sekarang atau masa depan.
Contoh:
Penjelasan:
Biasanya dipakai buat kasih saran atau ngomongin angan-angan. Bukan beneran terjadi, tapi seandainya aja.
Catatan:
Dalam second conditional, kita biasanya lebih sering pakai "If I were" dibanding "If I was". Meskipun keduanya kadang masih dianggap benar, tapi untuk situasi yang lebih resmi atau formal, "If I were" adalah pilihan yang lebih tepat.
Struktur:
If + past perfect, would have + past participle
Kapan dipakai:
Buat ngomongin hal yang udah kejadian (atau nggak kejadian) di masa lalu, dan kamu pengen andai-andai seandainya beda.
Contoh:
Penjelasan:
Ini cocok buat situasi yang sudah lewat dan nggak bisa diubah. Biasanya nuansanya penuh penyesalan, nyesek, atau “coba waktu itu gue...”
Nah ini dia yang kadang bikin bingung: campuran antara conditional kedua dan ketiga. Biasanya dipake kalau kamu ngomongin hubungan antara kejadian di masa lalu sama kondisi sekarang, atau sebaliknya.
Ada dua jenis utama campurannya:
Struktur:
If + past perfect, would + base verb
Contoh:
Penjelasan:
Syaratnya di masa lalu, akibatnya di masa sekarang. Kamu ngebayangin kondisi sekarang yang beda kalau masa lalu juga beda.
Struktur:
If + past simple, would have + past participle
Contoh:
Penjelasan:
Ini kebalikannya: kamu nyalahin kondisi sekarang buat sesuatu yang terjadi di masa lalu.
Selain berdasarkan struktur, conditional sentence juga bisa dikelompokkan berdasarkan makna atau fungsi. Misalnya:
Kadang, orang nggak cuma pake "if". Ada juga variasi yang punya arti mirip atau nyambung sama kondisi.
❌ If she will come early, we will leave together.
âś… If she comes early, we will leave together.
❌ If I studied, I would have passed.
âś… If I had studied, I would have passed.
❌ If I was you, I’d go.
✅ If I were you, I’d go.
Conditional sentence itu sebenarnya logis dan sangat bisa dipahami kalau kamu ngerti struktur dan maksudnya. Mulai dari fakta umum (zero), kemungkinan nyata (first), khayalan (second), penyesalan (third), sampai campuran yang bikin mikir (mixed), semuanya punya fungsi dan tempatnya masing-masing.
Yang penting, jangan cuman mengandalkan rumus, tapi pahami konteks dan logika di balik kalimat. Dengan begitu, kamu nggak cuma bisa bikin kalimat dengan benar, tapi juga paham maksud orang lain ketika mereka ngomong pakai conditional.
Oh iya, kalau kamu tertarik mempelajari materi bahasa Inggris lainnya, kamu bisa baca-baca artikel kami yang lainnya di website Kelas Online Mr.BOB Kampung Inggris ini ya teman-teman. Jangan lupa untuk follow akun instagram dan follow juga akun tiktok kami ya teman-teman. Kalau kamu kebingungan saat belajar bahasa Inggris, kamu bisa tanyakan materi bahasa Inggris, yang kamu kurang paham sama mentor kami loh teman-teman. Kamu bisa konsultasi di whatsapp kami dulu yuk disini!