10 Cara Menggunakan ‘Well’ yang Benar dalam Bahasa Inggris

July 24, 2025 - by Nabilla F.

Kelas Online Mr.BOB Kampung Inggris - Bahasa Inggris itu unik. Satu kata bisa punya banyak arti, tergantung gimana dan di mana kata itu dipakai. Salah satu contohnya adalah kata "well". Meskipun kelihatannya simpel, sebenarnya kata ini punya banyak fungsi dan makna. Mulai dari kata keterangan, seruan, kata sambung, bahkan bisa juga jadi penanda emosi dalam percakapan.

Nah, di artikel ini kita bakal bahas 10 cara menggunakan kata “well” yang benar, tapi dengan gaya santai. Jadi, kamu bisa langsung praktik dan gak pusing mikirin istilah linguistik yang ribet. Yuk langsung masuk ke pembahasannya. 

Baca Juga: 10 Contoh Bahasa Inggris Norak yang Harus Kamu Hindari

10 Cara Menggunakan ‘Well’ yang Benar dalam Bahasa Inggris - Kelas Online Mr.BOB Kampung Inggris

1. Well sebagai Adverb (Kata Keterangan) – Untuk Menjelaskan Kualitas

Cara paling umum dan dasar dari “well” adalah sebagai adverb yang menjelaskan seberapa baik sesuatu dilakukan. Biasanya ini berkaitan sama kata kerja (verb).

Contoh:

  • She sings well. → Dia nyanyi dengan baik.
  • He plays the guitar really well. → Dia main gitar dengan sangat baik.

Di sini, “well” punya arti yang mirip sama “dengan baik”. Dia gak menjelaskan apa yang dilakukan, tapi bagaimana cara melakukannya. Jadi, “well” ini sering banget muncul bareng action verb.

Catatan: Banyak yang suka keliru antara “good” dan “well”. “Good” itu adjektiva (kata sifat), sedangkan “well” dalam konteks ini adalah adverb.

Salah: He plays soccer good.
Benar: He plays soccer well.

2. Well sebagai Interjection (Seruan) – Untuk Memulai atau Mengisi Percakapan

Pernah denger orang native ngomong kayak gini?

  • “Well, I’m not sure about that.”
  • “Well, let me think…”

Nah, “well” di sini bukan berarti “dengan baik”. Ini dipakai sebagai kata pembuka alias interjection. Biasanya muncul di awal kalimat buat ngasih waktu mikir, nyari kata yang pas, atau sekadar bikin transisi.

Fungsinya apa?

  • Bikin percakapan terasa lebih natural
  • Ngasih waktu mikir
  • Nunjukin keraguan, pertimbangan, atau bahkan penolakan secara halus

Contoh lain:

  • “Well, I didn’t expect that!”
  • “Well, what do you want me to say?”

Intinya, ini kayak filler tapi tetap ada nuansa maknanya. Biasanya muncul bareng ekspresi wajah tertentu juga kalau diucapkan langsung.

3. Well untuk Memberi Kontras atau Perlawanan Pendapat

Kadang “well” juga muncul saat seseorang gak sepenuhnya setuju dengan yang lain. Dipakai buat ngerespon, tapi dengan cara yang halus dan gak konfrontatif.

Contoh:

A: I think we should cancel the trip.

B: Well, I don’t know… maybe we can just postpone it.

Di situ, “well” nunjukin bahwa si B punya pandangan lain, tapi dia ngutarainnya dengan cara yang gak langsung nyerang. Jadi, lebih diplomatis.

Contoh lainnya:

  • “Well, that’s one way to look at it…”
  • “Well, I wouldn’t say that exactly…”

4. Well untuk Menunjukkan Emosi (Kaget, Bingung, atau Marah)

“Well” juga bisa dipakai buat mengekspresikan perasaan tertentu, tergantung dari nada suara dan konteks. Bisa marah, bisa kaget, bisa juga nyindir.

Contoh:

  • “Well, excuse me!” (Nada tinggi – bisa marah atau tersinggung)
  • “Well, I never!” (Nada terkejut – ekspresi lama buat nunjukin kaget atau gak percaya)

Atau:

  • “Well, look who’s here.” (Nada sinis atau sarkastik)

Di sini, “well” bukan cuma pengisi kata, tapi bagian penting dari ekspresi yang nunjukin sikap pembicara.

5. Well untuk Transisi Topik

Kalau kamu perhatiin dalam percakapan, “well” juga sering banget dipakai buat ganti topik atau bikin transisi.

Contoh:

  • “Well, that was fun. Anyway, let’s move on to the next topic.”
  • “Well, enough about that. Tell me about your weekend.”

Ini kayak sinyal bahwa pembicaraan mau geser arah. Daripada langsung ganti topik tiba-tiba, orang sering pakai “well” supaya perubahan itu terasa lebih halus.

6. Well dalam Ekspresi Idiomatik

Ada juga banyak idiom atau frasa tetap yang mengandung kata “well”, misalnya:

  • As well → juga
    “ I’ll bring some snacks, and you can bring drinks as well.”
  • Well done! → kerja bagus
    “Well done, you nailed it!”
  • All is well → semuanya baik-baik saja
    “Don’t worry, all is well now.”

Dan tentu aja, ada juga:

  • Well, well, well... → Biasanya buat ekspresi sarkasme, sinis, atau heran
    “Well, well, well... somebody’s finally doing their job.”

Jadi penting juga buat kenal frasa-frasa tetap kayak gini, karena maknanya gak bisa diartiin satu per satu.

7. Well sebagai Adjektiva (Kata Sifat) untuk Kesehatan

Berbeda dari penggunaan sebelumnya, kali ini “well” berfungsi sebagai kata sifat (adjektiva), bukan sebagai kata keterangan (adverb). Biasanya berhubungan sama kondisi fisik atau kesehatan.

Contoh:

  • “Are you feeling well?” → Kamu merasa sehat?
  • “I’m not well today.” → Aku lagi gak enak badan.

Ini artinya “sehat” atau “baik-baik saja” dalam konteks tubuh atau kondisi seseorang.

Catatan: Kadang orang ngomong “I’m good” buat bilang “I’m fine”, tapi “I’m well” secara teknis lebih tepat buat ngomongin kesehatan.

8. Well dalam Bentuk Kalimat Kondisional atau Spekulasi

“‘Well’ bisa juga muncul dalam kalimat yang bersifat spekulatif atau penuh pertimbangan.

Contoh:

  • “Well, if I had the money, I’d buy it.”
  • “Well, suppose we try it another way…”

Di sini, “well” jadi pengantar buat masuk ke dunia “andaikan” atau “coba bayangin”. Sering muncul dalam diskusi, brainstorming, atau cerita fiksi.

9. Well dalam Narasi atau Cerita

Kalau kamu suka baca buku cerita atau novel, sering banget tokoh-tokohnya buka dialog atau narasi dengan “well”.

Contoh:

  • “Well, it all started back in 1999…”
  • “Well, that’s what happened. Believe it or not.”

Di situ, “well” berfungsi buat ngebuka alur cerita, bikin pendengar siap menerima kisah. Ini kayak sinyal bahwa cerita bakal mulai, dan sering bikin narasi terasa lebih hidup.

10. Well dalam Gaya Bahasa Formal atau Semi-Formal

Meski sering dianggap kata informal, “well” juga bisa masuk ke percakapan atau tulisan semi-formal. Biasanya muncul di pembuka argumen atau kesimpulan.

Contoh:

  • “Well, based on the data we have, it seems the plan is feasible.”
  • “Well, considering all the factors, we decided to postpone the launch.”

Jadi meskipun terdengar kasual, “well” bisa bantu transisi argumen dalam tulisan profesional juga, asal dipakai dengan benar.

Penutup

Satu kata pendek kayak “well” ternyata punya banyak wajah dan fungsi. Kadang dia adverb, kadang adjective, kadang interjection, bahkan bisa juga bagian dari ekspresi idiomatik. Supaya makin fasih bahasa Inggris, penting banget buat ngerti gimana “well” bekerja dalam konteks yang berbeda.

Kuncinya? Latihan dan sering denger native speaker bicara. Kamu bisa nonton film, denger podcast, atau baca novel buat liat gimana kata ini dipakai sehari-hari.

Kalau kamu udah nyaman dan paham cara pakai “well” dengan tepat, percakapanmu bakal jauh lebih natural dan ekspresif.

Oh iya, kalau kamu tertarik mempelajari materi bahasa Inggris lainnya, kamu bisa baca-baca artikel kami yang lainnya di website Kelas Online Mr.BOB Kampung Inggris ini ya teman-teman. Jangan lupa untuk follow akun instagram dan follow juga akun tiktok kami ya teman-teman. Kalau kamu kebingungan saat belajar bahasa Inggris, kamu bisa tanyakan materi bahasa Inggris, yang kamu kurang paham sama mentor kami loh teman-teman. Kamu bisa konsultasi di whatsapp kami dulu yuk disini!

Article written by Nabilla F.
Nabilla loves immersing herself in the world of languages and culture. Her favorite pastimes include watching Korean dramas, diving into books, enjoying good music, and savoring sushi. With a curious mind and a love for learning, Nabilla finds joy in every small moment of life.