10 Macam Bahasa Kiasan dalam Bahasa Inggris Beserta Contohnya

October 27, 2025 - by Nabilla F.

Kelas Online Mr.BOB Kampung Inggris - Kalau kamu pernah dengar orang bilang “Time is money” atau “She has a heart of stone,” mungkin kamu sempat bingung. Masa iya waktu bisa jadi uang? Masa iya jantungnya keras kayak batu? Nah, di sinilah serunya belajar bahasa Inggris ternyata banyak banget ungkapan yang maknanya nggak bisa diartikan secara harfiah.

Bahasa kayak gitu disebut bahasa kiasan atau dalam bahasa Inggrisnya figurative language. Tujuannya bukan buat bikin bingung, tapi buat bahasa jadi lebih hidup, menarik, dan penuh makna. Orang Inggris (dan juga penulis atau penyair) sering banget pakai gaya bahasa ini buat memperindah kalimat, menekankan emosi, atau menyalurkan pesan dengan cara yang lebih halus.

Kalau kamu pengen ngomong atau menulis bahasa Inggris yang terdengar lebih natural dan ekspresif, kamu wajib banget tahu jenis-jenis bahasa kiasan ini. Oh ya, sebelum lanjut, kamu juga bisa baca artikel Arti Besar Kepala dalam Bahasa Inggris, Pengertian dan Contohnya biar makin paham gimana idiom atau ungkapan bisa dipakai dalam konteks sehari-hari.

10 Macam Bahasa Kiasan dalam Bahasa Inggris Beserta Contohnya - Kelas Online Mr.BOB Kampung Inggris

Apa Itu Bahasa Kiasan (Figurative Language)?

Sebelum nyemplung ke contohnya, kita kenalan dulu, ya.
Bahasa kiasan itu cara menyampaikan pesan dengan makna yang lebih dalam atau tidak literal. Jadi, kalimatnya nggak bisa ditafsirkan langsung dari kata-katanya, tapi harus dipahami dari makna tersembunyi di baliknya.

Misalnya, kalimat:

“The world is your oyster.”

Secara harfiah, artinya “Dunia adalah tiram-mu.” Tapi maksud sebenarnya bukan suruh kamu makan tiram, melainkan “Kamu bisa melakukan apa saja yang kamu mau di dunia ini.”

Nah, bahasa kiasan kayak gitu yang bikin percakapan atau tulisan jadi lebih “berwarna” dan nggak monoton.

1. Simile (Perbandingan Menggunakan “Like” atau “As”)

Simile adalah jenis bahasa kiasan yang paling gampang dikenali.
Ciri khasnya: membandingkan dua hal berbeda dengan menggunakan kata “like” atau “as”.

Contoh:

  • She’s as brave as a lion.
    (Dia berani seperti singa.)
  • He runs like the wind.
    (Dia berlari seperti angin.)

Tujuannya buat menegaskan sifat seseorang atau sesuatu dengan perbandingan yang kuat.
Kalimat jadi terasa lebih hidup dan punya “rasa”. Bayangin aja kalau cuma bilang, “He’s fast.” Itu biasa aja. Tapi kalau “He runs like the wind,” kamu langsung bisa ngerasain betapa cepatnya dia.

2. Metaphor (Metafora)

Kalau simile pakai kata pembanding “like” atau “as”, metaphor justru langsung menyamakan dua hal tanpa kata pembanding.
Metafora lebih “tegas” dan sering dipakai dalam tulisan sastra atau puisi.

Contoh:

  • Time is money.
    (Waktu adalah uang.)
  • Her voice is music to my ears.
    (Suaranya bagaikan musik di telingaku.)

Kedua contoh ini nggak dimaksudkan secara literal. “Time is money” berarti waktu itu berharga kalau disia-siakan, kamu rugi. Sedangkan “Her voice is music to my ears” menggambarkan betapa indahnya suara seseorang.

Metafora bikin bahasa terasa puitis tapi juga kuat maknanya.

3. Personification (Pemberian Sifat Manusia pada Benda)

Personification artinya memberi sifat atau tindakan manusia pada benda mati, hewan, atau ide abstrak.

Contoh:

  • The wind whispered through the trees.
    (Angin berbisik di antara pepohonan.)
  • The sun smiled down on us.
    (Matahari tersenyum pada kita.)

Tentu saja angin nggak bisa berbisik dan matahari nggak punya senyum. Tapi personifikasi bikin kalimat terasa lebih hangat dan hidup, seolah alam punya perasaan juga. Jenis bahasa ini sering banget dipakai dalam puisi, lagu, atau bahkan iklan.

4. Hyperbole (Hiperbola)

Kalau kamu suka lebay waktu ngomong, berarti kamu udah sering pakai hyperbole tanpa sadar.
Hiperbola itu ungkapan yang dilebih-lebihkan untuk memberi penekanan atau efek dramatis.

Contoh:

  • I’ve told you a million times!
    (Aku sudah bilang sejuta kali!)
  • I’m so hungry I could eat a horse.
    (Aku lapar banget sampai bisa makan kuda.)

Tentu aja kamu nggak beneran bilang sejuta kali atau mau makan kuda. Tapi hiperbola menunjukkan perasaan ekstrem, kayak marah, lelah, atau lapar banget. Dalam percakapan sehari-hari, gaya bahasa ini sering banget muncul karena bikin ekspresi jadi lebih “nyata”.

5. Idiom (Ungkapan Tetap)

Idiom adalah kumpulan kata yang punya makna tersendiri, dan maknanya nggak bisa ditebak dari arti tiap katanya.
Ini salah satu bagian paling menantang buat pembelajar bahasa Inggris.

Contoh:

  • Break a leg!
    (Semoga sukses! / Semoga beruntung!)
  • It’s raining cats and dogs.
    (Hujan deras banget.)

Kalau diterjemahkan harfiah, “It’s raining cats and dogs” kayaknya absurd banget. Tapi idiom itu udah jadi bagian dari kebiasaan bahasa kamu harus tahu maknanya dari konteks, bukan dari katanya.

Belajar idiom penting banget biar kamu terdengar natural dan ngerti percakapan orang asli.

Baca Juga: Stay Still Artinya Apa? Ini Penjelasan dan Contohnya dalam Bahasa Inggris

6. Alliteration (Pengulangan Bunyi Awal)

Alliteration sering dipakai dalam puisi, iklan, atau slogan.
Ciri khasnya: pengulangan bunyi konsonan di awal kata yang berdekatan, bikin kalimat jadi enak didengar.

Contoh:

  • Peter Piper picked a peck of pickled peppers.
  • She sells seashells by the seashore.

Selain melatih lidah (tongue twister), alliteration bikin kalimat jadi catchy. Dalam iklan, misalnya, hal ini bisa bikin merek lebih mudah diingat, kayak “Coca-Cola” atau “Dunkin’ Donuts”.

7. Onomatopoeia (Kata Tiruan Bunyi)

Onomatopoeia adalah kata yang menirukan bunyi asli dari sesuatu.
Jenis ini bikin tulisan terasa lebih hidup dan realistis.

Contoh:

  • The bee buzzed around the flowers.
    (Lebah berdengung di sekitar bunga.)
  • The door creaked open.
    (Pintu berderit saat dibuka.)

Kata-kata kayak buzz, bang, splash, crash, atau tick-tock semua termasuk onomatopoeia. Biasanya dipakai dalam cerita anak, komik, atau deskripsi naratif.

Kelas Online Mr.BOB Kampung Inggris - Trial

Daftar Trial Class Online Mr.BOB Kampung Inggris, disini. 

8. Oxymoron (Pertentangan Makna dalam Satu Frasa)

Oxymoron terdengar keren karena menggabungkan dua kata yang bertentangan, tapi justru punya makna unik.

Contoh:

  • Bittersweet memories.
    (Kenangan yang manis tapi menyakitkan.)

  • Deafening silence.
    (Keheningan yang memekakkan telinga.)

Oxymoron sering muncul di lagu atau puisi untuk menunjukkan perasaan yang rumit misalnya cinta dan sedih campur jadi satu. Gaya bahasa ini bikin kalimat terasa emosional dan berlapis makna.

9. Irony (Sindiran atau Kontras Kenyataan)

Irony adalah gaya bahasa yang menyampaikan makna berlawanan dari yang sebenarnya diucapkan.
Biasanya digunakan untuk menyindir atau menyoroti hal dengan cara halus.

Contoh:

  • What a beautiful day! (padahal sedang hujan deras)
  • Oh, great! Another homework! (diucapkan dengan nada kesal)

Ironi bikin bahasa terdengar cerdas dan sarkastik, tergantung konteksnya. Tapi hati-hati, kalau salah situasi bisa bikin orang tersinggung.

10. Euphemism (Ungkapan Halus)

Terakhir, ada euphemism, yaitu cara mengganti kata kasar atau tidak enak dengan kata yang lebih sopan atau halus.
Bahasa Inggris penuh dengan euphemism buat hal-hal sensitif.

Contoh:

  • He passed away. (Dia meninggal dunia.)
    bukan He died.
  • She’s between jobs. (Dia sedang tidak bekerja.)
    bukan She’s unemployed.

Euphemism sering dipakai dalam percakapan profesional atau berita, supaya terdengar lebih sopan dan tidak menyinggung.

Baca Juga: Mengenal Figurative Language, Kunci Memahami Karya Sastra

Kenapa Kita Perlu Belajar Bahasa Kiasan?

Kamu mungkin berpikir, “Ngapain sih repot-repot belajar gaya bahasa kayak gini?”
Padahal, bahasa kiasan punya banyak manfaat:

  1. Bikin bahasa lebih ekspresif dan menarik.
    Kamu bisa menyampaikan emosi atau suasana dengan cara yang lebih dalam.
  2. Bikin tulisan atau percakapan terdengar alami.
    Penutur asli bahasa Inggris sering banget pakai idiom, metafora, atau hiperbola tanpa sadar.
  3. Meningkatkan kemampuan memahami konteks.
    Kadang kamu nggak akan paham makna kalimat kalau belum tahu gaya bahasanya.
  4. Meningkatkan kreativitas.
    Gaya bahasa ini bisa bantu kamu nulis puisi, cerpen, atau bahkan caption media sosial yang lebih keren.

Belajar bahasa kiasan itu kayak belajar “rasa” di balik kata. Bukan cuma tahu artinya, tapi juga tahu nuansanya.

Tips Belajar Bahasa Kiasan dalam Bahasa Inggris

Biar lebih cepat paham dan ingat, kamu bisa coba beberapa tips ini:

  1. Baca dan dengarkan banyak sumber asli.
    Misalnya film, lagu, puisi, atau novel bahasa Inggris. Catat ungkapan-ungkapan aneh yang kamu temukan.
  2. Gunakan dalam percakapan.
    Coba selipkan idiom atau metafora pas ngobrol atau nulis. Awalnya mungkin canggung, tapi lama-lama terbiasa.
  3. Pakai konteks.
    Jangan hafalin arti mentahnya. Fokus ke kapan dan bagaimana ungkapan itu dipakai.
  4. Bikin daftar pribadi.
    Catat idiom atau kiasan favoritmu dan buat contoh kalimat sendiri.
  5. Latihan menulis kreatif.
    Coba tulis paragraf pakai beberapa gaya bahasa sekaligus. Misalnya satu cerita kecil yang pakai metafora, simile, dan personifikasi.

Singkatnya, bahasa kiasan dalam bahasa Inggris itu bikin ucapan dan tulisan jadi lebih hidup, ekspresif, dan penuh makna. Dengan memahami berbagai jenisnya mulai dari simile sampai euphemism kamu bukan cuma belajar arti kata, tapi juga cara orang Inggris menyampaikan perasaan dan ide dengan gaya yang lebih halus dan kreatif. Jadi, kalau mau bahasa Inggrismu terdengar lebih natural dan menarik, biasakan pakai dan pahami bahasa kiasan dalam percakapan maupun tulisan sehari-hari.

KELAS ONLINE MR.BOB KAMPUNG INGGRIS

Kalau kamu mau belajar materi bahasa Inggris lainnya, langsung aja cek artikel lain di website Kelas Online Mr.BOB Kampung Inggris. Biar nggak ketinggalan tips belajar seru tiap hari, jangan lupa follow Instagram dan TikTok kami, ya! Kalau masih bingung soal materi bahasa Inggris, kamu juga bisa konsultasi langsung lewat WhatsApp kami.

 

Article written by Nabilla F.
Nabilla loves immersing herself in the world of languages and culture. Her favorite pastimes include watching Korean dramas, diving into books, enjoying good music, and savoring sushi. With a curious mind and a love for learning, Nabilla finds joy in every small moment of life.